Informasi hoax/tidak bisa di Prediksi. Kebenarannya?
Indonesia, sebagai sebuah negara yang saat ini masih dalam tahap berkembang menuju negara maju, kita seharusnya memiliki putra putri bangsa yang cerdas, kritis, dan peduli akan perkembangan bangsanya, Dalam meningkatkan kecerdasan, buku merupakan salah satu media yang bisa dibilang memberi pengaruh besar seperti penggunaannya dalam proses belajar di sekolahan bahkan hingga tingkat kuliah. Tidak hanya dari buku, orang orang sekarang ini-pun udah bisa membaca melalui e-book, informasi yang di sebar media online. Akan tetapi sungguh disayangkan ketika yang namanya minat baca itu sendiri rendah, sehingga orang orang mulai acuh, tak perduli dengan informasi yang up-to-date yang ada di sekitarnya, baik itu informasi positif maupun yang negatif. Pada sebuah survey yang dilakukan dalam kurun waktu 2003-2014 yang dilakukan oleh Central Connecticut State University di New Britain bekerja sama dengan sejumlah peneliti sosial menempatkan Indonesia di peringkat ke-60 dari 61 negara yang diikut sertakan dalam survey. Miris melihat kenyataan ini, dimana segitu rendahnya minat baca masyarakat kita dalam mencari informasi. Dalam survey yang dilakukan pada 2015 yang dilakukan oleh Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) bersama Puskakom UI merilis bahwa 90% orang di Indonesia menghabiskan waktunya untuk membuka media sosial seperti facebook, twitter, ask.fm, dll. Memang dalam beberapa media sosial kita juga bisa mendapatkan informasi, akan tetapi informasi yang ada di media sosial masih belum bisa di jamin kebenarannya,
Bagaimana para pengguna khususnya di Indonesia menanggapinya??
Dalam beberapa kasus informasi hoax yang sering saya temui di media sosial saya, rata rata pengguna medsos langsung menjudge orang yang diberitakan sumber yang asal usulnya tidak jelas itu, dapat dilihat di kolom komentar dan banyaknya orang yang mengshare/membagikan info tersebut sebelum meneliti/mencari tau soal kebenaran itu. Kita sering melihat di kolom komentar dari postingan tersebut kata kata seperti
Untuk menghadapinya, sebisa mungkin apabila menemukan informasi yang meragukan isinya tidak langsung di bagikan ataupun di percaya. Lakukan setidaknya
- Tanyakan kebenaran informasi kepada pihak pihak terkait
- Cari berbagai sumber dengan kata kunci informasi yang menurut kalian meragukan itu
- Periksa sumber informasi, seperti penulis
- Apabila berkaitan dengan ranah ilmiah, cari sumber primer dari dunia ilmiah
- Cek berita hoax dari luar negeri, bukan tidak mungkin berita yang tersebar di Indonesia sebenarnya berasal dari informasi hoax luar negeri lalu oleh penulisnya di ubah seperti pelaku dan lokasi menjadi di Indonesia sehingga orang berpikiran informasi itu benar adanya