HIDAYATULLAH RAMADHAN, Sang Penjelajah Indonesia di mata saya
Ada yang tidak kenal dengan orang ini? Inilah sang penjelajah Indonesia Hidayatullah Ramadhan di tahun 2013, beberapa bulan sebelum memulai misi jelajah Indonesia. Di postingan kali ini, saya secara pribadi akan mencoba menjelaskan seorang "bang dayat" di mata saya.
Saya mengenal bang dayat sekitar awal tahun 2013 saat sedang nongkrong santai di ulee lheu bersama teman saya, yang kebetulan seorang anggota komunitas motor MATIC"17 Aceh. Saat itu, saya sama sekali tidak kenal dengan beliau. Saya menggunakan kata "beliau" dari pada kata "dia" karna saya pribadi sangat sangat menghormatinya dan jujur beliau sangat banyak mengajarkan saya dalam bermacam hal, baik itu organisasi, komunikasi, silaturahmi, hormat kepada orang tua, dan masih banyak lagi.
Balik ke cerita, saat sedang nongkrong itu, tiba tiba beliau datang dengan motor supranya si"baron" dan langsung parkir, jabat tangan ala bikers dan beliau pulalah yang mengajak saya bersalaman seperti itu pertama kali. Setelah itu, beliau langsung ngobrol dengan temannya yang kebetulan senior teman saya di komunitasnya(komunitas teman saya). Saat saya sedang ngobrol dengan teman saya, beliau tiba tiba menyapa dan bertanya kepada saya. Pertanyaan sekaligus obrolan pembuka kami adalah "Kau dari komunitas mana?" Agak kaget emang, karna saya pribadi orang yang sangat susah sekali untuk berkomunikasi dengan orang yang belum saya kenal. Spontan saya langsung saja menjawab bahwa saya tidak tergabung dan belum pernah sama sekali bergabung dengan sebuah komunitas, baik itu di sekolah maupun di luar sekolah. Saat itu saya masih tergolong orang yang apatis dan tidak mau perduli dengan sekitar saya selama itu tidak mengganggu kehidupan saya.
Singkat cerita beliau mengajak saya untuk bergabung di komunitasnya MCC-NAD Banda Aceh dan meminta kontak saya untuk dihubungi. Saya langsung memberikan kontak saya saat itu, dan itu merupakan suatu hal yang menurut saya sangat benar saya lakukan dan saya bersyukur melakukan hal itu karna sebelum sebelumnya saya tidak pernah segampang itu memberikan kontak saya kepada orang baru. Seandainya saya tidak memberikan kontak saya, mungkin sampai sekarang saya masih menjadi seorang pribadi yang sangat apatis. Setelah itu, karna hari sudah mulai gelap kamipun bubar dan balik ke kediaman kami masing masing. Yang ini saya agak lupa, apakah malam harinya atau beberapa hari kemudian, beliau mengajak saya ketemu di warkop(Warung Kopi) yang merupakan sekretariat MCC-NAD Banda Aceh, dan disitu kami ngobrol santai dalam banyak hal, tidak hanya soal organisasi saja, dan bertanya apakah saya serius mau bergabung di komunitasnya. Saat itu saya berkata "Iya saya serius". Saya pun dikenalkan dengan prospek MCC lainnya, yaitu bang akir (Bokir), Aulia Nazar (Dek Gam). Beberapa hari setelah itu, datang lagi member prospek yang kini sudah tidak lagi di MCC-NAD yaitu iic. Selama masa prospek itu, beliau sendirilah yang mengajarkan kami para prospek berbagai hal dalam keorganisasian, safety riding, aturan berlalu lintas, dan memperkenalkan kami dengan komunitas lainnya untuk dapat menjalin silaturrahmi. Pada saat itu, MCC-NAD Banda Aceh baru akan bangkit, hidup kembali setelah vakum dari dunia bikers selama beberapa tahun, dan beliau sendirianlah yang selama beberapa tahun itu tetap mempertahankan MCC-NAD Banda Aceh tetap ada. Respect. Ohiya, prospek saat itu ada satu orang lagi yaitu, mufid tapi dia keluar sebelum masa pelantikan.

Foto diatas adalah foto saat menjelang akhir hari pelantikan kami para prospek yang dilantik bersamaan dengan komunitas motor ceper MONITOR. Setelah masa itu, kamipun mulai berbenah untuk membangkitkan MCC-NAD Banda Aceh lagi. Mulai dari membahas AD/ART, pemilihan pengurus dimana kebetulan saat itu saya dipercaya oleh beliau untuk menjadi sekretaris.
Banyak hal hal luar biasa yang menurut orang mustahil dilakukan, akan tetapi oleh beliau, hal tersebut berhasil di realisasikan asalkan ada niat, kemauan, dan percaya dapat dilakukan. Beliau pernah touring keliling Setengah Aceh denga rute Banda Aceh-Aceh Besar-Pidie-Aceh Barat-Aceh Jaya dan balik lagi ke Banda Aceh hanya dalam waktu 2 hari 1 malam

Pada saat itu saya tidak ikut touring itu dikarenakan mendadak sakit, padahal saya sudah prepare segala sesuatunya. Beliau dan teman saya yang lainnya berhasil melakukan itu dalam waktu sesingkat itu dan saya menjemput mereka di geurutee bersama bang kiki dari komunitas GASAK seingat saya. Lalu pada Oktober 2013, bang akir dan bang defrie dari BSC-NAD melakukan touring ke pulau Jawa sekalian untuk menghadiri Jambore Nasional AMCI di Depok. Awalnya bang dayat bilang, beliau mungkin tidak pergi ke acara itu karna satu dan lain hal. Akan tetapi, tiba tiba beliau menyusul mereka yang sudah berangkat duluan untuk menghadiri acara tersebut juga. Setelah selesai acara, beliau tidak langsung balik ke Aceh, tapi stay di Depok untuk waktu yang lumayan lama. Awalnya saya kira beliau hanya ingin sekedar menghabiskan waktu lebih lama disana dalam rangka silaturrahmi, Akan tetapi, tiba tiba beliau mengabarkan akan memulai perjalanan keliling Indonesia seorang diri dengan tagline perjalannya "INDONESIA ITU INDAH BRAY". Tujuannya adalah untuk mengenal dan memperkenalkan Aceh kepada Indonesia, agar Aceh tidak hanya dikenal dengan ladang ganja, tsunami, GAM saja, tapi juga budayanya. Serta untuk silaturrahmi dengan komunitas di seluruh Indonesia. Setelah perjalanan keliling selama 3 tahun, 3 kali puasa, 3 kali lebaran idul fitri, tepat pada 30 November 2016 malam beliau sudah sampai kembali di Banda Aceh dalam keadaan selamat dan sehat dan dijemput oleh bikers Banda Aceh.
Bagi saya, bang dayat tidak hanya sekedar teman sekomunitas. Tapi beliau adalah seorang guru, mentor, sahabat, bahkan keluarga bagi saya. Saya sangat bangga bisa mengenal beliau secara pribadi, bahagia atas pencapaiannya dalam memperkenalkan Aceh, beruntung bisa belajar banyak hal kepada beliau. Selama perjalanan beliau, saya baru dapat ketemu sekali saat beliau mampir di Cimahi Juli 2016 kemarin, harusnya pada malam itu beliau sudah melanjutkan perjalanan untuk ke Depok, akan tetapi beliau menunda perjalannya hingga saya sampai dan bertemu saya. Saya merasa sedih, karna dalam perjalanan beliau, saya tidak bisa membantu banyak selain menyebarkan dokumentasi perjalanan beliau dan memperkenalkan beliau kepada teman teman saya, dan saya melakukan itu dengan rasa bangga, memiliki senior seperti beliau yang mengajarkan saya.
Tetap berkarya bang dayat, tetap rendah hati, tetap menjadi bang dayat yang selama ini saya kenal. Selamat, misi abang dalam mengenal Indonesia terselesaikan. I'm Proud Of You. Dan Aku merasa sangat beruntung ketemu, dan kenal sama abang di sore hari pada tahun 2013 itu!!
#RESPECT MCC-NAD BANDA ACEH #1333
untuk yang mau liat2 dokumentasi perjalanannya bisa ke grup facebooknya klik
disini atau ke instagramnya bang dayat
disini